Kamu Lagi Stress? Ambil Sepatu dan Lari. Dijamin Lebih Plong

Olahraga lari direkomendasikan buat orang yang mengalami kecemasan dan rentan depresi.

Jangan anggap judul di atas sekadar gurauan saja. Baca lagi dengan teliti. Anda sedang merasa stress karena dikejar hutang, istri bawel, pekerjaan yang menumpuk, rekan kerja rese, atau suntuk karena tak kunjung bisa menyelesaikan masalah-masalah hidup?

Saya punya saran. Cobalah berlari. Ya...BERLARI. Dalam arti harfiah ya, bukan konotasi. Saya tidak menyarankan anda berlari dari masalah, kabur atau menghindarinya. Berlari yang saya maksud adalah berlari dalam pengertian fisik. Ya aktivitas fisik alias olahraga berlari.

Mengapa begitu? Saya akan jabarkan dari dua sudut. Ilmiah dan pengalaman pribadi.

Pertama dari pengalaman pribadi. Semula saya kurang yakin LARI bisa mengurangi tekanan hidup saya. Tetapi saya lihat di televisi beberapa orang sukses selalu melakukan aktivitas olahraga secara rutin. Salah satunya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

 Beliau sering tampil di layar kaca dengan pakaian olahraga dan berkeringat sehabis jogging atau lari pagi. Pernah dalam salah satu talkshow dia bilang olahraga akan menyebabkan tubuh memproduksi hormon serotonin, yaitu hormon yang memicu perasaan bahagia dan rasa senang.
...berlari 100 meter saja rasanya mau muntah, dada sesak, dan kepala pusing
Menurut jurnal kesehatan Adolescent Health, berlari selama tiga puluh menit sehari akan menambah konsentrasi dan memperbaiki suasana hati. Olahraga ini juga direkomendasikan untuk mereka yang mengalami kecemasan hebat dan rentan depresi.

Manfaat lain yang bisa dirasakan secara medis adalah menurunkan berat badan, memperkuat kaki, tulang dan sendi, membantu otak bekerja tetap optimal, mengurangi risiko kanker dan memperpanjang usia harapan hidup.

Saya sendiri mencoba olahraga lari secara rutin dengan bantuan aplikasi C25K (couch to 5 kilometer) di smartphone android. Ini adalah aplikasi yang memandu kita untuk mampu berlari 5 kilometer nonstop. Buat orang yang tidak pernah berolahraga seperti saya, agak skeptis awalnya.

Minggu-minggu awal terasa sangat berat. Untuk berlari 100 meter saja rasanya mau muntah, dada sesak, dan kepala pusing. Ditambah lagi setelah aktivitas lari, badan jadi pegal-pegal, kaki sempat bengkak dan sulit buat berjalan. Tetapi saya pantang menyerah.

Latihan di minggu-minggu awal sebenarnya tidaklah berat. Seminggu kita disuruh lari 3 kali sehari. Variasi berlari 60 detik dan berjalan 90 detik secara bergantian dan total waktu yang dihabiskan hanya 28 menit. Ringan sekali bukan? Tapi begitulah yang saya alami. Badan pegal, perut mual, kaki sakit dan lain-lain.

Lari bisa memperpanjang umur. (foto: hellosehat.com)
Memasuki minggu kedua, pegal di badan mulai hilang, begitu juga perut mual tidak ada lagi. Hanya kepala pusing saat berlari dan dada sesak karena nafas yang memburu, masih terasi. Maklum masih pemula.

Tetapi saya merasakan sensasi lain setelah selesai berlari. Badan terasa enteng, dan segar, hidup lebih bersemangat, lebih percaya diri, dan muncul rasa senang bisa melewati tantangan berlari.

Saat di minggu ketiga, kebetulan masuk bulan Ramadan. Saya sempat berhenti berlari selama 2 minggu. Tetapi seorang teman menyarankan untuk terus berlatih dan mengubah waktu latihan dari pagi menjadi sore hari menjelang berbuka. Saya ikuti saran dia dan berlatih 3 kali selama Ramadan.
...saya merasakan sensasi lain setelah selesai berlari. Badan terasa enteng, dan segar, hidup lebih bersemangat, lebih percaya diri, dan muncul rasa senang bisa melewati tantangan berlari
Usai lebaran, latihan saya makin intensif. Kini saya sudah melewati minggu ke-5 dari total 8 minggu periode latihan. Saya hampir tidak percaya saya bisa menyelesaikan melewati minggu ke-5. Dalam salah satu sesi latihan di minggu ke-5 ini, saya bisa berlari 20 menit non-stop dengan jarak tempuh 3,4 km. Luar biasa bukan?

Terus terang ini pencapaian yang luar biasa. Di usia saya yang sudah di atas kelapa 3, saya bisa berlari dengan jarak tersebut non-stop, sesuatu yang setahun lalu pun tidak saya percayai. Bukan itu saja, saya jadi ketagihan berlari. Saya merasakan manfaat langsung olahraga ini. 

Hidup saya jadi lebih indah. Hubungan saya dengan keluarga menjadi lebih baik. Muka saya yang tadinya kusut jadi lebih cerah. Saya menjalani aktivitas hidup lebih optimistis. STRESS JAUH BERKURANG.

Ya, berhasil melampaui tahapan-tahapan latihan menumbuhkan kebanggaan pada diri saya dan meningkatkan rasa percaya diri.

Saya jadi semakin yakin, saya bisa menghadapi masalah-masalah hidup saya ke depan. Dan yang penting, saya menemukan cara relaksasi dan rekreasi murah bahkan bisa dilakukan setiap hari. Saya bisa menjaga mood dengan berlari. Nah kalau anda lagi merasa stress, ambil sepatu dan lari. Dijamin lebih plong.(*)








Post a Comment

Budayakan komentar dengan bahasa yang sopan.Spam akan dihapus dan diblokir.

Lebih baru Lebih lama